Pada tanggal 22 Oktober 2022 MTs Syarif Hidayatulloh menyelenggarakan dua kegiatan yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW. Dan Hari Santri Nasional. Pada acara ini dikemas menjadi satu kegiatan sekaligus pelantikan Pengurus Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama periode 2022-2023. Acara ini juga disupport oleh mahasiswa STAI Al-Azhar Menganti karena kebetulan pada bulan ini melakukan PPL di MTs SYarif Hidayatulloh Kemuning. Pada Acara ini yang menjadi MC adalah siswi MTs. Syarif Hidayatulloh yang bernama Nayla Isyfa’ Wahidah. Acara dimulai dengan pembacaan Surotul Fatihah kemudian dilanjut acara kedua yakni pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan oleh Dewi Mar’atus Sholihah dari PPL STAI Al-Azhar Menganti. Kemudian pembacaan Shalawat mahalul qiyam dipandu oleh mahasiswa PPL STAI AL-Azhar Menganti.
Pada sambutan Bapak Kepala Madrasah mengatakan bahwa acara ini bisa dikatakan 3 in 1, karena tiga momen dijadikan satu, yg pertama maulid Nabi Muhammad SAW. dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. semoga kita semua dapat syafaat Beliau. Kedua hari santri Nasional, dengan peringatan hari santri Nasional ini beliau berharap siswa MTs Syarif Hidayatulloh bisa meneladani para ulama yang telah berjuang membela Negara Indonesia serta bisa lebih takdzim lagi kepada guru layaknya seorang santri kepada kiyai. Ketiga pelantikan pengurus PK IPNU IPPNU MTs Syarif Hidayatulloh, beliau berharap organisasi IPNU IPPNU yang berada di MTs Syarif Hidayatulloh ini bisa berkembang baik dan menjadi wadah kader-kader NU yang berprestasi kedepannya. Pada acara inti peringatan Maulid dan Hari Santri ini yaitu Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh KH. Ahmad Thohurin, SH. Sedikit yang dapat kami rangkum apa yang disampaikan beliau diantaranya, beliau mengajak agar semangat melaksanakan kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tidak perlu neghiraukan orang-orang yang mengharam-haramkan Peringatan Maulid Nabi Ini. Beliau menjelaskan bawa Ajaran maulid itu sudah ada sejak zaman Rosululloh, dibuktikan dengan “suatu ketika Sayyidina Abu Bakar bertanya kepada Rosul, mengapa Rosul setiap hari senin bepuasa, Rosul menjawab: karena hari senin adalah hari kelahiranku”. Artinya Nabi Muhammad merayakan hari kelahirannya. Oleh karena itu perayaan maulid Nabi itu ada sejak Zaman Nabi Muhammad SAW.
Pada momen kegiatan ini beliau juga bercerita sebuah kisah yang patut diteladani, yaitu “suatu ketika sayyidah Aisyah bertanya kepada Rosul, wahai Rosul, kenapa Rosul tetap rajin beribadah, padahal engkau sudah dijamin Allah masuk surga yang pertma kali, Rosul menjawab wahai Aisyah, jika aku tidak beribadah dan berdzikir kepda Allah sungguh aku tergolong orng yg dzolim.” Masya Allah sunggu mulai Nabi kita Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad.
Beliau juga menyampaikan berkaitan dengan Hari Santri Nasional yaitu Resolusi jihad, Resolusi jihad ini terjadi pada tanggal 22 Oktober 1945, yang berisi seruan untuk ikut berperang membela kemerdekaan Indonesia dan hukunya fadhu ain. Seruan ini melahirkan peperangan di Surabaya yang banyak pahlawan serta santri-santri yang wafat disana. Peristiwa itu pada tanggal 10 Nopember 1945, yang saat ini dikenal dengan hari Pahlawan. Pada akhir tausiah beliau menyemangati pengurus PK IPNU IPPNU dengan sebuah ungkapan dalam Bahasa jawa “Melu NU ajo tanggung-tanggung, mati urip manut kiyai. Seng semangat berjuang urip-urip NU Insya Allah Barakah”.
Editor : Abdul Kholiq